RUSTAM : KB BUKAN HANYA HUBUNGAN SUAMI ISTRI

Program Keluarga Berencana bukan cuma membatasi penduduk dengan menggunakan alat dan obat kontrasepsi tetapi memiliki makna yang sangat luas. Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala Dr. Rustam Efendi, S.Pd.,S.H.,MAP berpendapat saat ini konteks keluarga berencana belum di pahami secara menyeluruh, bukan hanya di kalangan masyarakat tetapi juga penyelenggara pemerintah yang tidak selalu berbasis keluarga berencana untuk menuntaskan permasalahan daerah yang menjadi indikator keberhasilan pembangunan.

“Ini semua karena pemahaman yang sempit. Saat mendengar KB Selalu yang termotivasi adalah urusan berhubungan suami istri, padahal ini cuma bagian kecil. Keluarga berencana bukan keluarga dibatasi, keluarga berencana, direncanakan. ” tegasnya saat membuka pelayanan KB serentak Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) awal tahun menggunakan Dana Alokasi Khusus di Puskesmas Delatope Kecamatan Banawa Tengah, Kamis (19/1/2023).

Ia mengungkapkan keprihatinannya karena pemahaman KB yang dangkal sehingga berdampak terhadap cara pengasuhan anak yang belum optimal dan kehidupan berkeluarga yang bergeser dari yang dianjurkan kesehatan maupun agama.
“harus dipahami bagaimana keluarga berencana, memulai berhubungan saja itu ada tuntunan agamanya, itu salah satu konteks perencanaan. sudahkah yang bujang memastikan siap menikah, tidak hanya desakan nafsu.” Ungkapnya.

“Ibu-ibu milenial, karena menjaga postur tubuh supaya tetap bagus,tidak diijinkan anaknya menyusui. Lebih di gunakan susu sapi untuk di konsumsi. Banyak sekali yang bergeser. Kita cerdas secara ilmu tetapi tidak cerdas secara berakhlak” sambungnya,
Sebagai pimpinan eksekutif tertinggi dalam menjalankan peran strategis pemerintahan daerah, Efendi menuturkan keluarga berencana seperti halnya perencanaan yang selalu dibuat sebelum urusan pemerintahan dijalankan. Semua aspek kehidupan anggota keluarga harus direncanakan, untuk membentuk generasi paripurna dan berpengaruh bagi kesejahteraan keluarga.